Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Lembaga Survei Mengatakan Penilaian Joe Biden Dinilai Buruk Karena Menarik Pasukan dari Afghanistan

Jakarta -  Kurang dari 40 persen orang Amerika setuju dengan penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang diputuskan Presiden Joe Biden, dan tiga perempat orang Amerika ingin pasukan AS tetap di negara tersebut sampai semua warga sipil Amerika bisa keluar, menurut survei opini Reuters/Ipsos yang dirilis pada Senin. Survei nasional yang dilaksanakan pada 27-30 Agustus ini menemukan, 51 persen orang Amerika tidak setuju dengan penarikan pasukan, sementara 38 persen menyetujui. AS merampungkan penarikan pasukan militernya dari Afghanistan pada Senin (30/8), dua dekade setelah AS menginvasi negara tersebut menyusul serangan teror 11 September 2001. AS dan sekutunya telah mengeluarkan lebih dari 122.000 orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus, termasuk warga negara sendiri dan orang Afghanistan yang bekerja untuk AS selama perang 20 tahun. Tapi beberapa orang Amerika dan ribuan orang Afghanistan yang memenuhi syarat tidak bisa keluar dari negara tersebut, yang sekarang kembali berada di baw

Karena Efek Pandemi Festival Budaya Asmat Untuk Tahun Ini Kembali Batal Digelar Lagi

Jakarta -  Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, kembali menunda penyelenggaraan Event Budaya Asmat di tahun ini karena pandemi COVID-19. Bupati Asmat, Elisa Kambu, mengatakan kegiatan Celebration Budaya Asmat kembali ditunda dan tidak bisa terlaksana selama dua tahun terakhir. Biasanya, setiap tahun kegiatan tersebut berlangsung pada bulan Oktober. "Itu kegiatan rutin kami setiap tahun. Hanya saja dalam dua tahun ini tidak bisa kami laksanakan, karena adanya pandemi COVID-19 . Tahun lalu tidak bisa diselenggarakan, tahun ini juga tidak bisa. Kita semua berdoa dan berharap semoga pandemi COVID-19 segera berlalu, sehingga tahun-tahun berikutnya kegiatan Celebration Budaya Asmat bisa diselenggarakan lagi," kata Kambu, seperti dilansir Antara. Kambu mengatakan, festival ini merupakan agenda rutin tahunan untuk memperkenalkan, sekaligus menjadi ajang penilaian seni ukiran Suku Asmat yang sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Kegiatan itu, sekaligus menjadi daya tarik

Vaksinasi Untuk Ibu Hamil, Anies Ingin Perguruan Tinggi Memonitoring Perkembangan nya

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap ada penelitian pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk para ibu hamil. Sebab saat ini ilmu mengenai virus Covid-19 merupakan hal yang baru. "Perilaku virus ini masih relatif baru, harapannya proses vaksinasi ini ditandem dengan kampus-kampus untuk melakukan penelitian monitor atas setiap Ibu yang dapat vaksinasi lakukan monitoring itu,"kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/8/2021). Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menginginkan agar monitor atau pengawasan tersebut tetap dilakukan hingga proses setelah melahirkan. Anies menyebut hal tersebut nantinya terdapat information yang komprehensif mengenai vaksinasi terhadap ibu hamil dan anak yang telah dilahirkan. "Dengan begitu harapannya nanti kebijakan-kebijakan yang kita buat kita bisa lakukan lebih sesuai dengan fakta di lapangan," ucap dia. 1.754 Ibu Hamil Telah Divaksin Sementara itu, Anies menyatakan

Ahli Kesehatan Mengatakan Bahwa Vaksin Sinovac Diklaim 85% Efektif Cegah Kematian

Jakarta -  Kabar baik datang dari riset terbaru vaksin Corona. Vaksin Sinovac diklaim 85% efektif mencegah kematian dan perawatan untuk pasien. Informasi ini disuarakan dokter Faheem Younus MD yang kerap memberikan kabar terbaru kepada netizen dunia. Faheem membagikan tautan web link riset tersebut. "Kabar baik untuk banyak negara! Sinovac 85% efektif mencegah perawatan rumah sakit dan kematian COVID . Ini luar biasa! Sinopharm dan Covaxin juga vaksin suspended (kemungkinan hasilnya sama). Riset berdasar lebih dari 10 juta orang di Chile," kata dia di Twitter. Seperti dilihat dari The New England Journal of Medicine, Rabu (4/8/2021) ada publikasi riset berjudul Efficiency of a Suspended SARS-CoV-2 Vaccination in Chile. Riset ini dilakukan oleh Alejandro Jara dan kawan-kawan. Mereka membuat penelitian dari vaksinasi massal untuk mencegah COVID-19 di Chile mulai 2 Februari 2021. Responden adalah para peserta vaksinasi berusia 16 tahun ke atas. Tim ilmuwan mengukur tingkat risik