Gunung Merapi Meluncurkan 2 Kali Awan Panas Sejak Selasa Dini Hari

DIY - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas. Selasa (28/12/2021) pagi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi Awan panas guguran sejauh 1.200 meter dari puncak.

BPPTKG menyebut awan panas guguran tersebut terjadi pada pukul 07.12 WIB. Awan panas tersebur luncurannya mengarah ke kali Bebeng.

Tercatat di seismogram yang mereka miliki, awan panas guguran kali ini memiliki amplitudo 18 mm dan durasi 78 detik.

"Standing Merapi masih Siaga sama sejak 5 November 2020 lalu," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Selasa.

Dinihari tadi, BPPTKG juga mencatat ada awan panas guguran sebanyak 1 kali. Mereka mencatat awan panas guguran dengan jarak luncur 1800 m mengarah ke barat daya. Awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo 29 mm dan berlangsung selama 111 detik.

"Secara umum cuaca cerah, Gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-100 m di atas puncak kawah," terang dia.

Selain itu juga teramati guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1500 meter ke arah kali Bebeng, barat daya. Aktivitas kegempaan di antaranya 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan berlangsung 18-102 detik.

Di samping itu juga ada gempa Hembusan sebanyak 6 kali dengan amplitudo 2 mm dan berdurasi 9-16 detik. Pihaknya juga mencatat adanya 2 kali gempa crossbreed atau fase Banyak dengan Amplitudo 2-24 mm, S-P: 0.3-0.4 detik selama 4-8 detik.

Hanik menyebutkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometres ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometres ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran product vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat kami minta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," kata dia.

Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometres dari puncak Gunung Merapi," tandas dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Bebaskan Warga Arab Saudi yang di Duga Terlibat Pembunuhan Jamal Khasoggi

Kudeta yang Terjadi di Sudan, Pihak Milliter Sudan Sudah Pulangkan Perdana Menteri yang di Tangkap dan Digulingakan Saat Kudeta

Kuba Menjadi Negara Pertama di Dunia Memberikan Vaksin Kepada Anak Usia Balita